"Bayi baru lahir masih melihat dalam kondisi samar, kabur. Belum bisa melihat bentuk, seperti bulat, kotak, oval," jelasnya.
Dalam beberapa bulan pertama bayi memang belum mampu memusatkan penglihatan terhadap objek yang berada lebih dari 25 cm dari wajah bayi. Namun, Firmansyah menambahkan, jika ada sumber cahaya yang kuat, bayi baru lahir pun sudah bisa merespons cahaya yang datang. Tentu saja respons yang diberikan bayi dengan menggerakkan kepalanya mencari sumber cahaya tersebut.
"Penglihatan bayi baru lahir masih terbatas dengan warna putih, hitam, serta abu-abu," pungkasnya.
Usia 0-4 Bulan
Kemampuan melihat seorang bayi memang terbatas pada jarak 20-30 cm saja. Lewat dari jarak tersebut, bayi sangat samar melihat benda yang ada di depannya. "Jangan paksa bayi melihat benda dengan jarak lebih dari 30 cm, karena akan membuat mata bayi lelah," imbuh dr Firmansyah.
Seiring perkembangan usianya, maka berkembang pula sel-sel otak yang sudah siap mengolah informasi yang ditangkap oleh indera penglihatan. Dari sinilah, orangtua sudah dapat memberikan stimulasi awal dengan mengenalkan benda-benda bergerak ataupun yang dapat mengeluarkan sinar. Bayi akan sangat antusias mengikuti arah dan gerak benda-benda yang menarik perhatiannya.
"Bermain senter salah satu cara untuk merangsang penglihatan anak. Tapi bukan menyenteri mata anak. Mainkan ke kiri ke kanan dengan jarak 20-30 cm. Pelan-pelan biar bayi mengikuti gerak cahaya senter," saran suami dari dr Indah Nastiti ini.
Pada bayi usia satu bulan, dia sudah bisa mengikuti arah gerakan objek di depan matanya. Memasuki usia tiga bulan, bayi sudah lebih pintar. Ia sudah bisa mengarahkan matanya pada benda-benda yang bergerak di depan matanya.
Ketika usia empat bulan, bayi sudah memiliki kemampuan penglihatan tiga dimensi. Bayi sudah mulai mencoba meraih benda yang dilihatnya. Tapi hanya sebatas gerak refleks objek yang dilihatnya.
Salah satu cara lainnya merangsang kemampuan penglihatan bayi adalah memberikan suasana redup pada kamarnya. Terutama pada malam hari. "Kamar redup membuat mata bayi beristirahat," imbuh dr Firmansyah singkat.
Tak hanya menggunakan permainan cahaya, mainan gantung yang biasa diletakkan di atas tempat tidur juga bisa dijadikan cara untuk merangsang penglihatan bayi. Tapi sebaiknya orangtua meletakkan posisi mainan masih diraih dan disentuh oleh bayi.
"Letak mainan jangan sampai membuat kepala bayi menengadah. Perhatikan juga besar mainan. Jangan terlalu kecil untuk bayi melihatnya," tandasnya.
Cegah Juling
Lebih lanjut ayah dua anak ini menambahkan, memang baik jika merangsang penglihatan anak dengan cara menggerakkan benda ke kiri ke kanan tapi secara pelan-pelan. Dan yang perlu diingat adalah jangan memberi rangsangan yang membuat matanya bergerak menyilang. "Ini yang membuat mata anak juling," imbuhnya singkat.
Banyak cara yang bisa dilakukan orangtua dan yang paling efektif adalah dengan mengajari bayi mengenali benda-benda di sekitarnya. Mulailah dari buku bergambar atau mainan kotak, bulat dengan warna menarik. Untuk warna, menurut dr Firmansyah, bayi dapat menangkap warna primer, seperti merah, biru, dan hijau.
ASI Penting untuk Penglihatan Bayi
Menurut dr Firmansyah, selain permainan, pemberian nutrisi bagi bayi juga sangat penting dalam merangsang penglihatan si buah hati. ASI misalnya! Ternyata, bayi yang menyusui ASI lebih cepat membantu bayi dalam merangsang penglihatan.
Berdasarkan sebuah penelitian, bayi yang mendapat susu formula + DHA menunjukkan tampilan yang lebih baik dibandingkan bayi dengan diet susu formula standar. Demikian pula dengan kadar DHA dan AA dalam sirkulasi lemak dan fosfolipid eritrosit, juga lebih tinggi pada kelompok bayi dengan suplemen.
Berdasarkan penemuan ini, maka dapat ditarik simpulan bahwa formula dengan suplemen satu atau dua asam lemak tersebut memberikan keuntungan bagi perkembangan syaraf bayi. "Nah, tak heran bayi yang diberi ASI mempunyai kadar DHA lebih tinggi dibanding bayi yang tidak diberi ASI. Sebisa mungkin bayi harus diberikan ASI esklusif," akhirnya. (Mom& Kiddie//jri)
0 komentar:
Posting Komentar