Kurang Tidur Bayi Cenderung Obesitas

NEW YORK - Kelebihan berat badan ternyata tidak hanya diturunkan secara genetik atau makan berlebihan. Kekurangan waktu tidur juga dapat memperbesar risiko obesitas pada anak.

Hasil studi di Harvard menemukan bahwa bayi yang tidur kurang dari 12 jam per hari mempunyai risiko lebih besar untuk mengalami obesitas, bahkan sejak mereka menginjak usia 3 tahun. Apalagi jika ditambah dengan kebiasaan menonton TV yang berlebihan, dapat memperbesar risiko terkena obesitas.

"Dua kegiatan di atas memang tidak saling berhubungan. Namun jika keduanya dilakukan bersama, risiko obesitas akan bertambah besar," kata Dr Elsie Taveras, Ketua penelitian itu.

Efek dari tidur, menurut Taveras, akan memengaruhi terhadap produksi hormon, terutama hormon penggugah rasa lapar yaitu ghlerin dan mengurangi produksi leptin yaitu hormon yang memberi sinyal kenyang.

Menonton televisi menyebabkan kurangnya waktu bermain anak sehingga pembakaran kalori semakin berkurang pula. Ditambah lagi bertambahnya asupan makanan ringan dan makanan cepat saji.

Pat Prinz dari University of Washington menyarankan agar para orangtua harus memastikan anak mereka punya waktu berlari, melompat, dan bermain setiap harinya. Dengan begitu, makin aktif mereka pada siang hari, makin baik kualitas tidurnya pada malam hari.
(sindo//tty)

0 komentar: