Perlindungan Maksimal



Membawa pulang bayi dari rumah bersalin biasanya heboh dengan segala pernik pelindung bayi. Perlukah semua itu?

Semua ibu pasti ingin melindungi bayinya yang nampak ringkih itu. Apalagi untuk perjalanan menuju rumah, perlindungan harus maksimal. Maka sang jabang bayi pun dibalut selimut, sarung tangan, kaus kaki, bahkan topi tebal. Biar hangat dan aman.

Sarung tangan

Sarung tangan bayi biasanya bertujuan melindungi dan menghindarkan kulit muka bayi dari luka goresan kuku panjang jemarinya. Maklumlah, banyak ibu baru yang belum berani menggunting kuku bayinya.

Sebaiknya sarung tangan tidak dipakaikan terlalu lama. Cukup dipakai apabila cuaca atau suhu sedang dingin, atau tangan si kecil terlihat aktif meraba mukanya. Setelah si kecil berumur satu bulan, dia tidak perlu lagi sarung tangan

Pemakaian sarung tangan yang terlalu lama dikhawatirkan malah bisa mengganggu perkembangan sensorik dan motorik telapak tangan dan jemari si kecil. Bila tertutup sarung tangan, bayi tidak dapat merasakan sensasi dari benda yang diraba atau dipegangnya, sebagai proses pengenalan tubuhnya serta lingkungannya. Misalnya, sensasi saat meraba wajahnya sendiri atau wajah ibu dan ayahnya.

Pilihlah kaus tangan yang terbuat dari bahan yang halus, sebab kulit bayi sangat halus dan mudah tergores. Misalnya, terbuat dari katun halus, kaus, atau flannel.

Kaus kaki

Kaus kaki sebaiknya juga dari bahan yang halus dan lembut. Bila musim hujan dan suhu sedang dingin, bisa dipilih yang terbuat dari bahan wool. Tapi, perhatikan jangan sampai ada benang yang terlepas pada bagian dalam kaus kakinya karena jari-jari kaki si kecil dapat terlilit. Perhatikan juga karet di lingkar kakinya, jangan sampai menekan kaki bayi dan mengganggu peredaran darahnya.

Sebagai panduan, pilih kaus kaki yang masih menyisakan ruang kurang lebih 0,5-1,5 cm. Dengan begitu, kaki si kecil bisa leluasa bergerak.

Usahakan selalu menjaga kebersihan kakinya, dan jangan biarkan si kecil pakai kaus kaki selama sehari penuh, sekali pun cuaca dingin. Sebab, bila kakinya kepanasan akan lembap, sehingga mengundang jamur tumbuh. Beri kesempatan kaki bayi terkena udara.

Topi

Si kecil banyak mengeluarkan panas tubuh melalui kepalanya. Karena itu, salah satu cara menjaga agar tubuhnya tetap hangat adalah dengan menutup kepalanya.

Si kecil dapat Anda pakaikan topi bayi, terutama pada saat cuaca atau suhu udara sedang dingin. Atau, pada waktu membawa si kecil keluar ruangan atau rumah, seperti saat ke dokter untuk pemeriksaan rutin.

Pilihlah topi yang terbuat dari bahan yang lembut dan halus, serta memungkinkan terjadi pertukaran udara sehingga panas yang dikeluarkan tubuhnya melalui kepala, tidak ‘terjebak’ dalam topi. Penting diingat, pakaikan topi seperlunya, yakni tidak dalam jangka waktu yang lama.

Sri Lestariningsih

0 komentar: