Sembur-Sembur Ludah, Tanda Bayi Tertarik pada Tubuhnya Sendiri

APA buah hati sudah mulai ludah dan mulai menyembur? Jangan cemas! Bayi usia 3-4 bulan memang sedang senang-senangnya main ludah dan menyembur. Ini normal saja.

Mitos mengatakan, bayi usia 3-4 bulan senang main ludah dan suka sembur-sembur ludah berhubungan dengan mulai rontoknya rambut si ibu pascamelahirkan. Ini jelas salah, karena tidak ada hubungan di antara keduanya. Malah menurut psikolog Klinik Anak Universitas Indonesia, Nurfadilah MPsi, bayi melakukan sembur-sembur ludah merupakan salah satu aktivitas yang dianggap menarik bagi si bayi.

Diuraikan psikolog yang akrab disapa Nova ini, menurut tahapan perkembangan Pieget, anak usia 0-2 tahun, berada pada periode sensori motor. Dan pada saat berumur 1-4 bulan, bayi dalam tahapan reaksi sirkular primer. Aktivitas bayi bisa berupa mengencot ibu jari dan sembur-sembur ludah. Ini menandakan bayi mulai tertarik dan mendapat pengetahuan tentang tindakannya terhadap tubuhnya. "Bayi senang mulai bisa menyembur-nyembur cairan yang ada dalam mulutnya. Artinya bayi mulai beranjak pintar," alasnya.

Normal dan Wajar

Dr Elisabeth Hutapea SpA dari RS Royal Taruma menegaskan ketika bayi mulai senang menyemburkan ludah itu tanda bayi sedang mengenali bagian tubuh, khususnya wajah.

"Tidak ada efek medis mengkhawatirkan jika bayi mulai sembur-sembur ludah. Beda dengan melepeh ketika makan. Efek medisnya, ya si anak bisa kurang gizi karena menyemburkan makanan," urainya.

Gerakan bayi menyembur, adalah gerakan refleks si bayi. Ia hanya ingin bereksperimen dengan bagian tubuh, dalam hal ini mulut. Misalnya, saat mengumpulkan ludah dan mulai menyemburkan, si bayi mengenal bunyi yang dikeluarkan oleh mulutnya sendiri. "Brr, bunyi itu bagi si bayi sesuatu yang menyenangkan. Maka tak heran sering kali diulang-ulang, sembur-sembur ludahnya," dr Elisabeth tersenyum.

Hilang Sendiri

Tingkah bayi yang suka sembur-sembur ludah akan hilang dengan sendirinya, sesuai proses tumbuh kembang anak. Begitu dikatakan Nova, psikolog kelahiran 13 Juli 1977 ini. "Biasanya pada usia 5-6 bulan sudah hilang sendiri." Seiring dengan pertambahan usia anak, orientasinya terhadap hal-hal yang menarik perhatiannya tidak lagi terbatas pada tubuhnya sendiri saja tetapi mulai meluas ke lingkungan dan cara berinteraksi dengan lingkungannya.

Dr Elisabeth menembahkan, jika lebih dari usia 6 bulan si kecil masih dianggap normal. Asal, tidak disertai dengan gangguan perkembangan motorik dan sensoriknya. "Bayi masih senang bereksperimen. Tidak ada kaitannya, jika masih bayi suka sembur ludah, maka setelah besar akan sembur makan," ujarnya.
(Mom& Kiddie//tty)

0 komentar: