Tanya
Apakah bayi yang ASI eksklusif (sampai 6 bulan) nantinya akan jadi susah minum susu pakai botol? padahal anak-anak perlu susu paling tidak sampai umur 2 tahun. Bagaimana pengalaman para ibu tentang hal ini? (Fn)
Jawab
prinsipnya ikuti kata hati kita. Memang aku setuju kalau ASI adalah yang terbaik, tapi kita tidak bisa 100% ikuti maunya Klinik Laktasi. Jadi kita pertimbangkan sendiri, menurut kita sebaiknya bagaimana. Kalau kerja seperti aku, aku pilih tetap diselingi formula¡V walaupun harus disendoki misalnya. Karena kasian juga kalau bayi tidak mau minum botol, sementara ASI tidak cukup misalnya. Anak pertamaku ASI eksklusif 3,5 bulan, karena aku kerja dan dia jadi sempat mogok minum susu 3 hari. Walaupun akhirnya mau minum lagi. Selama mogok Cuma mau minum air putih. Anak kedua ASI 1,5 bulan, karena setelah berusaha dengan segala daya upaya ASI-ku tetap tidak mau keluar. Akhirnya dia minum formula. Aku sekarang coba ambil jalan tengahnya, bahwa benar ASI adalah yang terbaik, tetapi kalau sudah 4 bulan, harus paling etidak satu hari satu kali dikasih minum botol, supaya biasa dan tidak kaget kalau harus minum botol. (Mst)
Apa iya karena kenalnya cuma ASI nantinya si anak susah minum susu? pengalamanku membuktikan tidak. Aku kasih ASI eksklusif 3 bulan, tapi kasih ASI sambilan sampai 3 tahun. sekarang anaku tidak ada masalah dengan hobi minum susunya. Aku tahunya kalau semakin sering disusui, maka ASI makin banyak produksinya. Maka aku kalau kasih ASI tidak kenal waktu, setiap saat selama anaku mau. (MyP)
Tidak usah khawatir anak susah minum susu kalau menerapkan ASI Ekslusif. Anak pertamaku 6 bulan susu eklusif tanpa tambahan apapaun kecuali kalau terpaksa banget karena persedian ASI-ku dirumah habis, dan aku masih dikantor, maka dia dikasih susus formula. Tapi tetap dia mau minum susu pakai botol, dan tetap mau minum susu formula. Anak keduaku emang tidak ASI ekslusif, karena waktu itu karena sesuatu hal mamaku tinggal di rumah, dan diam-diam suka memberi
makanan lain di luar ASI. Yang kedua ini malah fatal, dia sejak umur 9 bulan tidak mau minum ASI, sedangkan yang pertama sampai disapih- sapih segala pada waktu umur 2 tahun. Jadi kalau menurutku, ikuti ssaja saran klinik Laktasi, dengan niat dan tekad yang bulat, Insya Allah ASI ekslusifnya akan tercapai, dan setelah ini anak tetep mau minum formula. Yang anak pertamaku, malah kalau aku kerja tidak pakai disendoki,dia minum ASI-ku tetep dari botol. Dan dia tidak
bingung puting. (ItK)
Anakku itu ASI eksklusif sampai 4 bulan setelah itu campur, karena aku juga sudah teregah-egah memaksa keluarnya ASI. Anakku umur 11 bulan, ASI-ku kering total. Peralihan dari ASI ke full susu formula, memang sedikit berjuang. Karena Anakku menolak macam-macam susu dan macam-macam model dot yang aku coba. Aku coba belasan bentuk dot. Tapi setelah melewati masa melelahkan mencari dot dan susu yang dia mau, ya sekarang anakku minum susunya normal. ASI Eksklusif cukup sampai 4 bulan ssaja. Setelah itu pengenalan makanan padat dan susu formula. Tapi kalau ASInya banyak, ya ASI ssajakan sudah cukup. Tapi sampai 6 bulan, tetap yang utama adalah ASI, makanan padat dan susu formula sifatnya hanya pengenalan, jadi tidak usah dipaksa harus mengejar target jadwal minum susu dan makan seperti di buklet. Kalaupun gedenya anak susah minum susu, asal dia mau makan kan gak masalah? Susu bisa diolah jadi macam-macam makanan. Kalau masih dibawah 4 bulan, sebaiknya ASI ssaja. Kasihanilah anak-anak kita yang sistem pencernaannya masih belum sempurna, sehingga makanan yang paling aman dan nyaman di lambungnya adalah ASI. Coba itu kita tanamkan di pikiran kita, mudah-mudahan semangat memberikan ASI eksklusif kepada anak-anak kita dapat lebih terpompa dan tidak mudah menyerah apalagi takut dengan segala macam mitos yang tidak jelas. (::Fr)
Kalau pengalamanku, karena aku juga bukan ibu bekerja, aku memang memilih untuk ASI ekslusif sampai 6 bulan, habis itu dia makan padat kan, tapi susunya tetap ASI. Setelah aku hamil, mau tidak mau aku campur sama formula. Memang benar, dia jadi tidak mau minum dari botol. Tapi bagusnya, kita bisa pakai cangkir trainning cup, dan bagusnya lagi, anakku jadi pandai minum pakai apa saja. Keputusan ada ditangan kita, mana yang mau kita terapkan sama anak. (Ic)
Aku kasih ASI langsung, eksklusif. Akibatnya saat mulai kerja dia sama sekali menolak segala bentuk makanan, bahkan ASI di botolpun tidak mau. Sampai 2 tahun perjuangan supaya dia mau makan dan minum susu. Akhirnya sekarang 3,5 tahun Alhamdulillah dia baru merasakan "enaknya" minum susu. Tapi tetap disendoki dan tidak ngedot di botol. Kalau anak ke-2, karena aku takut terulang lagi kasus kakaknya, kira-kira sebulan sebelum kerja aku sudah pompa ASI di rumah jadi membiasakan dia pakai botol. Sampai sekarang (17 bulan) dia masih ASI kalau aku di rumah, susu formula tetap dikasih, tapi dia kalau tidak disendokin ya pakai botol dengan lubang besar di dot. Minumnya juga sekali teguk sekali teguk, yang penting susunya masuk. (Sn)
Anakku ASI eksklusif sampai 4 bulan, dan terus ASI sampai 2 tahun 3 bulan, jadi susah minum susu formula sampai dia umur 3 tahunan, jadi antara 1,5 tahun sampai 3 tahun bisa dibilang sedikit sekali susu yang masuk, karena diakhir-akhir aku kasih ASI juga ASI-ku sudah sedikit sekali. Akhirnya dibiasakan minum susu pakai sedotan. Juga aku kasih produk pengganti susu seperti keju, es krim. Tapi aku perhatikan, tidak semua anak seperti itu, anak temanku ada yang ASI eksklusif 4 bulan dan terus ASI sampai 2,5 tahun, tapi tetap minum formula. Dan menurut DSA-nya, kalau sudah 2 tahun lebih, susu sudah sebagai tambahan, jadi yang ditekankan asupan gizi dari makanannya. (Dn)
Anakku aku kasih ASI cuma 3 bulan, sesudah itu full susu formula, mungkin memang dasarnya anak ini tidak suka minum susu, ya sampai usianya 2 tahun susah sekali minum susunya. Sudah berbagai macem merk susu aku coba sampai terakhir aku kasih pediasure. Menurut DSA- nya anakku juga kalau anak diatas 2 tahun susu itu cuma tambahan saja kok, malah lebih bagus kalau mulai dibiasain dikasih fresh milk jadi tidak usah dikasih susu formula lagi dan kelengkapan gizinya di
fokuskan dari makanannya. Bisa juga ditambah dengan cemilan selingan seperti kue, ice cream dan sekali-sekali coklat. (Ld)
Kedua anakku ASI esklusif semua sampai 4 bulan, habis itu diseling solid. Anak I tidak mengenal formula sampai umur 8 bulan, maunya hanya ASI. Setelah itu susah sekali untuk mengenalkan Formula sampai dicekoki istilahnya, jadi harus digendong sambil jalan-jalan. Begitu pula untuk anak yang ke-2, susah sekali mengenalkan formula ditambah alergi susu sapi. Kedua anakku sampai sekarang kalau disuruh minum susu perjuangan, akhirnya kucari alternatif lain seperti keju,
yoghurt dll. Tapi teman sekolah anakku ASI eksklusif juga tapi anaknya maniak susu. Kayaknya tergantung anaknya. Kalau aku memang tidak bisa minum susu alias tidak doyan, jadi nurun ke anak kali. (Al)
Soal ASI eksklusif, aku sekarang malah ingin bisa 6 bulan penuh tanpa formula atau makanan padat, meskipun nanti sudah balik kerja. Pertimbanganku, selain segala manfaat ASI dan jangka waktu pemberian yang sekarang katanya hingga 6 bulan, hal ini akan sangat memudahkan asisten di rumah dalam merawat si anak karena hanya perlu menyediakan ASI sampai anakku 6 bulan. Tidak terlalu pusing dengan formula dan makanan padat dan segala kerepotannya. Saat mulai makan padat, anakku sudah lebih kuat, si asisten juga sudah lebih kenal dia, lebih memahami kebiasaannya, plus sudah lebih 'dibentuk' sama aku, jadi semoga sih bisa lebih baik proses peralihan ke makan padatnya. Anakku yang pertama memang tidak doyan formula plus botolnya, mula-mula waktu itu terasa bingung juga karena nanti mau dikasih apa. Tapi syukurnya ASI-ku banyak, dan aku bisa pulang istirahat kantor buat menyusui waktu itu. Jadi kebutuhan susu tetap bisa tercukupi. Sesudah 1 tahun, anakku berhenti menyusu, ganti ke formula. Tapi lebih gampang karena dia sudah lebih besar. Perutnya bisa menerima segala macam formula yang aku kenalkan. Selama itu sampai sekarang tidak mengalami kesulitan berarti dalam minum susunya. Biasa saja, kecuali minum susunya pakai sendok yang memakan waktu sekali. (Rn)
Sepertinya faktor yang berpengaruh paling besar, kalau ibunya tidak suka susu, maka anaknya juga tidak terlalu suka susu. Kalau aku sebaliknya. Pada saat anak-anak disapih dari ASI eksklusif menjadi ASI ditambah formula, memang agak berat perjuangannya. Si sulung, malah sempat minum susunya harus disendoki. Tapi dasar turunan suka susu seperti ibunya, menginjak usia 10 bulan sampai 1 tahun, kedua anakku jadi maniak susu, sehari minta minum susu bisa sampai 10
kali. Meskipun baru abis makan kenyang, kalau belum minum susu, pasti ke dapur, minta susu. (Vt)
0 komentar:
Posting Komentar