Leukemia : Dipicu Oleh Bobot Bayi yang Ekstrim


Gejala leukemia atau penyakit kanker darah ternyata sudah muncul sejak dalam rahim. Indikasi itu makin tersambung jika bayi yang dilahirkan memiliki bobot tubuh ekstrim alias terlalu kurus atau terlampau gemuk.

Para peneliti menemukan hubungan antara berat badan bayi baru lahir yang ekstrim dengan peningkatan risiko leukimia dan leukimia lymphoblastic akut (ALL). Risiko peningkatan leukimia myeloid akut (AML) juga terjadi pada berat badan bayi baru lahir yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah.

Dr. Robert W Caughey dari Harvard School of Public Health dan Dr. Karin B Michels dari Brigham and Women's Hospital Boston, dalam 32 penelitiannya menguji hubungan antara berat badan bayi baru lahir, anak-anak leukimia, ditambah ALL dan AML yang merupakan 2 subtipe dari leukimia yang paling umum.

Pada analisis ini dilibatkan 16.501 kasus dari semua jenis leukimia, 10.974 kasus ALL dan 1832 kasus AML.

Dibandingkan bayi baru lahir dengan berat normal, bobot bayi baru lahir yang terlalu berat ternyata mempunyai risiko terkena keseluruhan tipe leukimia sebesar 35%, sedangkan risiko terkena tipe ALL sebesar 23% dan 40% untuk risiko tipe AML.

Untuk setiap peningkatan 1.000 gram atau 1 kilogram berat badan bayi terdapat penambahan rasio peningkatan keseluruhan tipe leukimia sebesar 1,18%.

Sementara bayi baru lahir yang berbobot rendah tidak dihubungkan dengan keseluruhan tipe leukimia atau tipe ALL. Berat bayi yang rendah hanya rentan risiko tipe AML yang rasionya sebesar 49%.

"Penelitian ini mendukung catatan bahwa anak-anak yang menderita leukimia prosesnya telah dimulai sejak dalam kandungan. Berat badan bayi merupakan tanda untuk setiap kejadian selama masa kehamilan yang mungkin mempunyai efek pada risiko leukimia pada anak," ujar Michels seperti dikutip dari Reuters.

Hal ini, kata Michels menjadi sangat penting untuk menginvestigasi faktor apa dalam rahim yang memainkan peranan pada efek risiko leukimia. Karena risiko leukimia mungkin juga diakibatkan oleh faktor epigenetik, modifikasi gen ataupun perubahan sequence dari DNA itu sendiri.

Modifikasi epigenetik, termasuk penambahan molekul seperti metil pada DNA tulang belakang dan faktor lainnya juga bisa secara langsung mempengaruhi ekspresi dari genom.vfb/det

0 komentar: