Senam Bayi, Optimalkan Pertumbuhan Si Kecil

INGIN bayi Anda sehat dan bugar? Coba ajak si kecil berolahraga. Konon senam bayi bisa menjadi pilihan buat sang buah hati Anda untuk tumbuh menjadi anak yang aktif dan lincah.

Menggerakkan otot-otot tubuh dan persendian tubuh menjadi inti senam. Ya, prinsip ini pulalah yang dianut dalam senam bayi. Dr Amendi Nasution SpRM menjabarkan, senam bayi sebagai gerakan-gerakan yang dilakukan pada bayi, terutama persendirian tulang dan otot, agar bayi siap menghadapi tahap perkembangannya.

"Bayi usia empat bulan sudah bisa tengkurap. Lalu masuk tahap duduk, sekitar tujuh sampai delapan bulan bulan. Mulai berdiri dan merambat pada usia 10 bulan. Baru pada usia 12 bulan, bayi bisa berjalan," gamblang Amendi, dokter spesialis rehabilitasi medik, RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Sependapat dengan Amendi, ahli fisioterapi RS Azra, Bogor, Daniel Sadana mengatakan, senam bayi sebagai stimulasi dalam permainan gerakan yang merangsang kemampuan gerak bayi dan tumbuh kembangnya berdasarkan ilmu syaraf motorik.

Mungkin Anda melihat si kecil sudah lincah bergerak. Meski begitu, Anda tidak boleh asal memberikan senam bayi pada buah hati. Mengapa? "Di bawah usia tiga bulan, kepala bayi masih lemah. Kalaupun ada gerakan-gerakan tertentu bisa disebut gerakan refleks. Sehingga idealnya senam bayi dilakukan saat bayi Anda usianya di atas tiga bulan," terang Daniel, selaku Koordinator Rehabilitasi Medik Anak itu.

Amendi membagi senam bayi dalam tiga tahap. Tahap pertama, senam bayi tengkurap ke arah duduk. Tahap kedua, bayi usia enam sampai sembilan bulan, senam melatih bayi bisa duduk sendiri dan berdiri. Tahap ketiga, senam bayi mempersiapkan bayi bisa rambatan dan jalan mandiri.

Tentu saja, bayi perlu distimulasi untuk melakukan gerak sesuai tahapan perkembangannya. "Belajar merangkak pada bayi usia enam sampai Sembilan bulan, bisa dirangsang dengan posisi berlutut sembari memberikan mainan di depannya yang agak tinggi. Kalau bayi 9-12 bulan yang belajar berdiri, bisa distimulasi dari posisi tengkurap untuk meraih obyek yang lebih tinggi. Lalu, meraih dan menekuk kakinya," beber Daniel.

Lagi lanjutnya, bayi yang bisa berdiri, supaya tubuhnya mulai bergerak bisa dibiarkan memegang meja atau kursi yang digerakkan Anda.

Manfaat Senam Bayi

Tentu saja, tujuan senam bayi adalah merangsang tumbuh kembang anak dan kemampuan gerak bayi optimal. Masih ada lagi manfaat lainnya, sebut Amendi, melatih otot dan persendian, memperlancar peredaran darah, menjaga kinerja jantung, melatih kewaspadaan terhadap situasi dan posisi, artinya menjaga keseimbangan tubuh agar tidak gampang jatuh. Yang terpenting, lewat sentuhan senam bayi mempererat hubungan anak dan orangtua.

"Bisa mengetahui perkembangan motorik kasar pada bayi, bahkan dapat mendeteksi keterlambatan motorik kasar," timpal Daniel. Umpamanya saja, anak usia sembilan bulan, saat melakukan senam bayi, anak belum bisa duduk. Berarti, ada yang salah pada tahap perkembangan yang seharusnya. Bisa dikatakan ada sesuatu yang bersifat patologis. Orangtua mesti curiga terhadap kelainan pada anaknya.

Senam bayi tidak bisa dipaksakan kepada anak. Kuncinya senam bayi yang ideal bagi anak adalah kenyamanan. "Bayi diletakkan dalam alas yang empuk, bayi lapar, bayi habis makan, bayi sakit, kondisi tangan pun steril dan tidak memakai perhiasan," ujar Daniel mengenai hal-hal yang mesti diperhatikan orangtua saat melakukan senam bayi.

Untuk mendapatkan hasil optimal, senam bayi sebaiknya dilakukan setiap pagi dan sore. "Setidaknya, satu hari sekali selama 10 menit, bayi melakukan senam bayi. Ada baiknya, sebelum mandi pagi, anak diajak senam bayi," saran dr Amendi. (Mom & Kiddie)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

salam kenal ...
infonya sangat membantu sekali terimakasi..
klo ada waktu silakan silakan mampir ke toko kami yang menyediakan kaos kaki muslimah dan beberapa kaos kaki yang lainnya...